Minggu, 04 Desember 2022

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara - Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di nusantara sehabis Kutai. Letak kerajaan ini terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Pendiri Kerajaan Tarumanegara merupakan Maharesi Jayasingawarman dari India. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke- 4, lebih tepatnya tahun 358 serta menggapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman( 395- 434). 

Pada periode kekuasaan Purnawarman, rakyat hidup tenteram serta Tarumanegara sukses memahami 48 kerajaan wilayah. Secara universal, daerah kekuasaannya meliputi nyaris segala Jawa Barat. Data ini didapatkan dari sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara semacam Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, serta masih banyak yang lain. Semacam dikenal, Tarumanegara tercantum salah satu kerajaan yang menyisakan banyak peninggalan, baik berbentuk prasasti, patung, sampai candi.

Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara 

Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditulis memakai huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta. Dari 7 buah prasasti peninggalan Tarumanegara, 5 antara lain ditemui di Bogor, satu di Jakarta, serta satu lagi di Lebak Banten. Berikut ini 7 prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Ciaruteun ataupun Prasasti Ciampea


Pada prasasti yang ditemui di Sungai Ciaruteun ini ada lukisan laba- laba dan telapak kaki Raja Purnawarman, yang diibaratkan kaki Dewa Wisnu. Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun." Kedua( jejak) telapak kaki yang semacam( telapak kaki) Wisnu ini milik raja dunia yang gagah berani yang termasyur Purnawarman penguasa Tarumanegara."

Prasasti Jambu (Prasasti Koleangkak)


Prasasti ditemui di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Pada prasasti ini pula berukir sejoli telapak kaki serta diberi penjelasan berupa puisi 2 baris. Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun." Yang termasyur dan setia kepada tugasnya yakni raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma dan pakaian perisainya tidak bisa ditembus oleh panah musuh- musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang senantiasa sukses menghancurkan benteng musuh, yang senantiasa menghadiahkan jamuan kehormatan( kepada mereka yang setia kepadanya), namun ialah duri untuk musuh- musuhnya."

Prasasti Kebon Kopi


Prasasti Kebon Kopi terbuat dekat 400 Meter serta ditemui di perkebunan kopi kepunyaan Jonathan Rig di Ciampea, Bogor. Pada prasasti ini ada foto sisa tapak kaki gajah si raja. Berikut ini isi Prasasti Kebon Kopi." Kedua jejak telapak kaki merupakan jejak kaki gajah yang brilian semacam Airwata milik penguasa Tarumanegara yang jaya serta berkuasa."

Prasasti Tugu


Prasasti Tugu ditemui di wilayah Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada suatu batu bundar panjang serta isinya sangat panjang di antara peninggalan yang lain. Isi Prasasti Tugu melaporkan letak bunda kota Kerajaan Tarumanegara serta menerangkan penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Rajadirajaguru serta penggalian saluran( sungai) yang bernama Gomati yang panjangnya 11- 12 kilometer oleh Purnawarman. Penggalian ini dimaksudkan buat menjauhi bencana alam berbentuk banjir serta kekeringan yang terjalin di masa kemarau.
 

Prasasti Cidanghiang (Prasasti Lebak)

Prasasti ini ditemui di Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, Pandeglang, Banten. Isi Prasasti Cidanghiang berbentuk pujian kepada Purnawarman selaku panji segala raja, keberanian, keagungan, serta keperwiraan sebetulnya dari segala raja dunia.
 

Prasasti Muara Cianten


Prasasti ini awal kali ditemui oleh N. W. Hoepermans pada 1864 di tepi Sungai Cisadane. Berikut ini isi Prasasti Muara Cianten." Ini ciri ucapak Rakryan Juru Pengambat dalam tahun( Saka) kawihaji( 8) panca( 5) pasagi( 4), pemerintahan begara dikembalikan kepada raja Sunda.

Prasasti Pasir Awi


Prasasti yang dipahat pada batu alam ini pula ditemui oleh N. W. Hoepermans pada 1864. Tetapi, lokasinya terletak di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor. Prasasti Pasir Awi berpahatkan foto dahan dengan ranting serta dedaunan dan buah- buahan( bukan aksara) dan foto sejoli telapak kaki.

Patung peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Patung Rajasari


Patung Rajasari tercantum patung tua yang tidak dikenal secara tentu posisi penemuannya yang asli. Tetapi, patung ini diperkirakan ditemui di wilayah Jakarta. Patung Rajasari menggambarkan tentang Raja Purnawarman yang mempunyai watak semacam Dewa Wisnu.
 

Patung Wisnu Cibuaya I


Patung yang berasal dari abad ke- 7 ini dikira bisa memenuhi prasasti- prasasti peninggalan Purnawarman. Perihal ini meyakinkan terdapatnya aliran seni di Jawa Barat. Patung Wisnu Cibuaya I memiliki persamaan dengan patung yang ditemui di Semenanjung Melayu, Siam, serta Kamboja. Tidak hanya itu, patung ini pula memiliki persamaan dengan langgam seni Pallawa dari India Selatan.
 

Patung Wisnu Cibuaya II


Patung Wisnu Cibuaya II diyakini berumur sangat tua sebab persamaan yang ditemui dengan patung Seni Pala pada abad ke- 7 serta 8.

Candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara


Tidak hanya prasasti serta patung, ada Lingkungan Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat, yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Lingkungan percandian ini terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya serta Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Di lingkungan ini, ada dekat 62 web candi yang terletak di tengah- tengah sawah serta dekat permukiman penduduk.

Demikianlah penjelasan tentang peninggalan Kerajaan Tarumanegara...

Kamis, 07 Oktober 2021

Ciri-Ciri Pithecanthrophus Erectus

Ciri-Ciri Pithecanthrophus Erectus

Ciri-Ciri Pithecanthrophus Erectus - Jenis-jenis manusia purba di Indonesia salah satunya adalah jenis Pithecanthrophus. Di Indonesia sendiri telah ditemukan sebanyak tiga jenis Pithecanthropus. Tiga jenis fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia tersebut antara lain, Pithecanthrophus erectus, Pithecanthrophus soloensis dan Pithecanthrophus mojokertensis. Di bawah ini akan dijelaskan tentang ciri-ciri Pithecanthrophus erectus:

Ciri-Ciri Pithecanthropus Erectus yaitu:

1. Memiliki otak dengan volume 750-1350 cc yang artinya lebih besar dari Meganthropus paleojavanicus;

2. Memiliki tinggi badan sekitar 155-180 cm;

3. Memiliki postur tubuh yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus;

4. Memiliki rahang dan gigi geraham yang sangat kuat;

5. Berhidung tebal;

6. Memiliki tonjolan kening yang tebal serta melintang di dahi dari satu sisi ke sisi yang lainnya;

7. Bagian wajah menonjol ke depan tetapi dahinya miring ke belakang;

8. Pada bagian belakang kepalanya juga menonjol;

9. Memiliki alat tengkuk dan alat pengunyah yang sangat kuat.

Demikianlah penjelasan singkat tentang ciri-ciri Pithecanthrophus erectus sebagai salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.